Di era serba boleh, pamer adalah gaya hidup di sosial media walaupun semua didapat dari NGUTANG
gadget kredit, motor kredit, mobil kredit, rumah kredit, beli saham pake margin. Klo Nikah, bayar tunai dong masa ngutang wkwkwk
Sedihnya, ternyata orang orang terdekat Saya pun mengalami hal sama, mulai orang tua , paman dan bibi saya terjerat hutang berbunga, uang pensiunan orang tua saya habis hanya untuk mencicil cicilan yg sebenarnya sangat ga penting, sekedar buat gaya hidup atau dibilang orang mampu.
Ibu saya meminjam uang ke bank hanya untuk merenovasi rumah , dengan cicilan dua juta lima ratus ribu rupiah per bulan selama lima belas tahun
2,500,000,- x (12 bulan x15 tahun) = 450,000,000,- ( empat ratus lima puluh juta rupiah)
Sedangkan pemasukan sudah tidak ada hanya mengandalkan uang pensiun untuk membayar cicilan, alhasil untuk makan mereka ga ada , mereka mengandalkan saya untuk makan sehari-hari,
Liabilitas mereka lebih besar dibandingkan aset , secara neraca sebenarnya bisa dikatakan BANGKRUT karena pemasukannya kecil dibandingkan kewajiban.
LALU BAGAIMANA SOLUSINYA?
1. Stop kebiasaan berhutang
Ada kebiasaan buruk kehidupan sekarang dimana apapun barangnya dibeli dengan cara kredit alias hutang, dan pastinya hutang berbunga. Mulai dari Kredit kendaraan bermotor, kredit Kepemilikan Rumah, kredit furnitur, kredit Gadget bahkan saat ini umroh pun bisa kredit.
Berhutang sebenarnya boleh sekedar untuk membeli makan atau kebutuhan mendesak seperti sakit atau anak sekolah tentu itupun harus disesuaikan nilainya jangan sampai melebihi dari kebutuhannya.
Bertobatlah, menangis lah katakan pada diri sendiri dan Tuhan bahwa tidak akan mengulangi kebiasaan buruk berhutang.
2. Jual Aset Anda
Menjual aset memang berat buat sebagian orang yg dihatinya masih ada tersimpan cinta harta dan pujian. Sesungguhnya kebahagiaan itu tidak selalu berarti kekayaan,
"MENJADI KAYA ITU PENTING, TETAPI TERLIHAT KAYA ITU TIDAK PENTING"
Jika anda membutuhkan uang tetapi tidak memiliki tabungan, jualah aset anda, seperti sepeda motor, televisi atau perhiasan. Bahkan pada level berat seperti rumah maupun tanah
3. Hentikan Hebiasaan Buruk Konsumtif atau Gaya Hidup
Keinginan untuk hidup mengikuti zaman tentu jadi masalah bila tidak diimbangi dengan pemasukan, hiduplah dengan sederhana karena lebih membahagiakan walau pun terlihat susah Dimata orang lain.
4. Perbesar Active Income
Jika memungkinkan bekerjalah lebih keras agar hutang segera lunas, perbesar pemasukan dan kurangi pengeluaran adalah hal simpel dan efektif. bekerja keras untuk melunasi hutang lebih mulia daripada terlihat kaya tapi mati menanggung beban hutang.
"Semua dosa diampuni, kecuali hutang"
Agama pun menegaskan betapa hinanya orang yang memiliki hutang
"Siang hari terhina, gelisah di malam hari"
"Siapa saja yang berhutang dan berniat tidak melunasinya maka ia akan menghadap Allah dengan wajah sebagai pencuri"
-HR. Ibnu Majah
Jadi biasakan membeli barang apapun dengan tunai, jika memang belum mampu, SABARLAH, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
Bangunlah aset (pemasukan kedalam kantong) daripada membangun liabilitas ( Pengeluaran), ajarkan kepada anak-anak anda tentang pentingnya memahami keuangan yang baik, arus kas yang sehat dan bahaya hutang.
5. Sisihkan Pendapatan
Berapapun gaji anda sisihkan minimal 10% dari penghasilan anda, anda juga bisa mengurangi kebiasaan merokok anda untuk ditabung. Mungkin awalnya terasa berat namun jika tidak anda lakukan maka keuangan anda akan semakin kacau, tentu anda tidak mau hidup anda habis hanya untuk membayar cicilan Hutang.
Yuk stop ngutang biar bisa nabung dan investasi
tingkatkan pemasukan , sisiskan penghasilan minimal 30% (20% dana darurat, 10% investasi), kurangi pengeluaran.
Berhenti Ngutang berarti kita ikut membela Negara karena tingginya hutang suatu negara menunjukkan buruknya ekonomi negara tersebut.
$IHSG, banyak orang yang terjebak hutang berbunga yang malah diwariskan
"HIDUP INI TERLALU INDAH, JANGAN KAU HABISKAN UNTUK MEMBAYAR CICILAN"
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar